Inovasi pada sebuah bisnis adalah sebuah keniscayaan. Untuk mempertahankan bisnis Anda agar tetap eksis di tengah persaingan yang semakin kompetitif, maka cara yang bisa ditempuh adalah memberikan kecintaan yang sangat tinggi (passion) dan selalu menambahkan inovasi baru (value innovation) pada bisnis. Hal ini dikarenakan setiap usaha atau bisnis bersifat dinamis. Anda selalu dituntut untuk dapat membaca perubahan selera pasar.
Inovasi pada bisnis bisa terletak pada:
- Produk, yaitu memberikan varian baru pada produk, mempercantik kemasan (packaging), atau memberikan layanan customized product sesuai keunginan konsumen
- Pemasaran, yaitu Anda harus melakukan strategi pencarian segmen-segmen baru dalam pemasaran produk Anda (entrepreneurial)
- Pelayanan, yaitu Anda memberikan kemudahan dan kenyamanan yang lebih kepada konsumen, yang tidak dilakukan oleh kompetitor Anda.
1. Mendem Duren
Usaha yang didirikan Yustinus Agung dan Mary Anne tersebut membuat inovasi dalam produk es krim. Inovasi terbesarnya adalah pembuatan es krim dengan 54 varian rasa. Inovasi ini bahkan dinobatkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa es krim dengan jumlah varian rasa terbanyak
2. Kangaroo Premier
Usaha travel ini dirintis oleh Muhammad Umry Hasfirdauzy. Pria yang biasa disapa Firly ini, mengembangkan inovasi berupa pencarian segmen baru dalam travel. Setelah sebelumnya mengalami kegagalan dalam usaha travel bersama keluarganya pada tahun 2008, Firly mengalihkan bisnis travelnya pada segmen premium. Pada segmen ini, penumpang sangat mengutamakan kenyamanan. Perlahan tapi pasti bisnisnya mulai berkembang. Firly memberikan inovasi pada travelnya yang dikemas seperti melayani penumpang pesawat. Inovasi tersebut antara lain:
- Kemudahan dalam akses dan pembelian tiket
- Waktu tunggu jemputan yang relatif singkat
- Ketepatan jadwal keberangkatan
- Tempat duduk penumpang yang sangat nyaman
- Fasilitas dalam mobil yang serba lengkap
3. The Goods Dept.
Anton Wirjono, selaku founder dari Departement store ini melakukan inovasi strategi pemasaran. Pria 45 tahun ini membuat concept store yang menggabungkan tempat berbelanja dan spot untuk nongkrong dengan memajang 80 % brand lokal. Inovasi tersebut membuat bisnisnya semakin berkembang dan menyebar di 4 lokasi pusat perbelanjaan elite, yaitu di Pondok Indah Mall 2, Paciffic Place, Lotte Shopping Avenue dan Plaza Indah Jakarta. Disamping itu bisnisnya mendapat dukungan dan kepercayaan dari 300 vendor.
4. Cotton Ink.
Inovasi yang dikembangkan oleh Carline Darjanto, sang owner adalah menggandeng seorang public figure yang tengah populer saat ini, Raisa, untuk ikut berpromosi. Inovasi lain yang sangat menarik adalah Cotton Ink melakukan sistem penjualan direct selling melalui website ke luar negeri. Hal ini karena Carline berasumsi dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka secara otomatis harga produk di dalam negeri lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
Nadiem Makarim, sang pendiri jasa angkutan barang dan manusia ini dengan jeli melihat bahwa kemacetan yang terjadi di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, membuat banyak orang beralih pada moda angkutan yang lebih praktis, yaitu ojek. Nadiem memberikan inovasi pada pelayanan ojek berupa kemudahan, kenyamanan, keamanan dan kepastian layanan angkutan hanya melalui smart phone.
Dari beberapa contoh pengusaha inovatif di atas, terdapat satu kesamaan di antara mereka, yaitu mampu menawarkan kualitas produk atau jasa yang lebih, akan tetapi dengan harga yang terjangkau konsumen. Selain itu mereka fokus kepada salah satu bisnis, lalu all out untuk dikembangkan melalui value innovation.
Selamat mencoba, ......
No comments:
Post a Comment