Banyak orang memiliki pemahaman yang salah atas definisi kekayaan. Kekayaan sejati itu tidak didapatkan semata-mata melalui banyaknya materi, tetapi juga melalui kepedulian untuk berbagi. Barangkali kalimat itulah yang dapat menggambarkan bisnis atau usaha Johan Steven Wijaya (Jojo). Pemuda berusia 22 tahun tersebut mengubah gambar-gambar anak autis menjadi beraneka macam produk.
Bermula dari kekaguman Jojo ketika melihat hasil karya seorang anak autis berupa gambar hewan yang sangat natural. Gambar khas anak-anak. Selanjutnya ia melakukan survey ke beberapa sekolah anak autis dan komunitas mereka. Hasilnya, Jojo menyimpulkan bahwa sebagian besar anak autis suka menggambar hewan. Segala jenis hewan, tidak terbatas pada suatu spesies.
Dengan ciri khas yang natural dan menyentuh, gambar-gambar tersebut menginspirasi Jojo membuat sebuah brand "Aku Bisa Kreatif" (ABK). Selanjutnya ia mulai menampung gambar-gambar buatan anak autis. Gambar-gambar yang terkumpul, kemudian dicetak ke dalam berbagai media. Ada yang dicetak pada mug (cangkir), ada yang dicetak pada kaos, pin, gantungan kunci, bolpoin, tas dan notes. Aneka produk tersebut kemudian dijual dengan sharing profit 90 % untuk bagian Jojo dan 10 % untuk orang tua anak autis.
Saat ini ada 5 anak autis yang rutin menyetorkan hasil karyanya kepada Jojo.Dalam pelaksanaannya Jojo tidak pernah memberikan dead line kepada mereka. Jojo sadar, anak autis tidak bisa dipaksa menggambar ketika ia sedang tidak mood. Jojo akan menerima hasil karya mereka kapan pun. Hingga dalam satu bulan Jojo mampu memproduksi 20 item barang dari hasil karya anak autis.
Saat ini Jojo sedang aktif mengajak kerja sama dengan komunitas orang tua anak autis. Masih banyak yang ingin ia kembangkan dalam brand ABK. Salah satunya ia merintis pembuatan website khusus berbasis on line store. Dengan tujuan anak autis dapat dengan mudah mengirimkan hasil karyanya melalui media on line tersebut.
No comments:
Post a Comment