Monday, 14 September 2015

Meraup Dollar Saat Rupiah Melemah






Pada umumnya, setiap orang baik itu kalangan pengusaha ataupun masyarakat umum akan mengeluh saat nilai tukar Rupiah semakin melemah terhadap Dolar. Hal ini sangat wajar, mengingat banyaknya komoditas atau bahan baku produksi yang berasal dari impor, harganya akan ikut terkerek naik.

Akan tetapi bagi sebagian komunitas kreatif, kenaikan nilai tukar Dolar justru menjadi berkah. Bagi mereka, saat seperti inilah merupakan momen yang tepat untuk menambah pundi-pundi keuangan mereka semakin menggunung. Kok bisa ? Berikut komunitas kreatif tersebut:

1. Komunitas Trader
Seperti telah menjadi kebiasaan, Indonesia akan mengalami siklus pelemahan mata uang Rupiah saat terjadi defisit transaksi berjalan yang signifikan. Anda dapat menyaksikan krisis moneter tersebut terjadi pada tahun 1988, 1998, 2008 dan saat ini kembali kita mengalami kelesuan ekomomi saat Rupiah menembus level psikologis di atas 14.000 per Dolar.

Kondisi tersebut biasanya diikuiti dengan kelangkaan Dolar di pasar keuangan. Pada momen-momen tersebut para trader yang sejak awal telah memprediksi fenomena Super Dollar, telah memborong mata uang tersebut jauh-jauh hari sebelum krisis. Prediksi mereka selalu tepat, yaitu pemerintah akan menggelontorkan sebagian cadangan devisa-nya yang berbentuk Dolar ke pasaran, untuk menjaga nilai tukar Rupiah pada level psikologis yang aman.

Dengan melepas uang dolar yang mereka miliki tepat saat puncak nilai tertingginya dan sebelum pemerintah menekan laju kenaikan nilai tukar Dolar, maka para trader dapat meraup untung sangat besar. Jika seorang trader memiliki 100.000 Dolar saja, bisa Anda hitung sendiri keuntungan komunitas trader saat membeli Dolar pada harga 8.500 rupiah, kemudian  menjualnya kembali dengan harga 14.300 rupiah saat ini.


2. Komunitas Pengrajin Logo
Jika Anda pernah berkunjung ke Desa Kaliabu, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, maka Anda akan menyaksikan kegairahan bayak terpancar dari wajah para penduduk Desa yang letaknya 20 km dari candi Borobudur tersebut. Ya, penduduk di sana sedang meraup untung  besar saat Dolar sedang dalam puncaknya seperti saat ini.

Para penduduk Desa Kaliabu sebagian besar tergabung dalam komunitas pengrajin logo. Lebih dari 500 perajin logo menggantungkan main income-nya pada profesi ini. Dengan berbekal ketrampilan dalam menggunakan software khusus Photoshop dan Correl draw, mereka membuat logo untuk diikutkan lelang sesuai permintaan perusahaan-perusahaan besar di berbagai negara. Hadiah bagi pemenang rata-rata puluhan bahkan sampai ratusan Dolar AS.

3. Komunitas Pengembang Aplikasi dan Blogger
Meraup untung dari Dolar juga dapat dilakukan dari jasa on line. Anda dapat menjadi pengembang aplikasi bagi Android maupun menekuni profesi blogger. Dengan semakin terkoneksinya semua orang ke internet, mengeruk uang Dolar dari dunia maya menjadi sangat mudah.

Tugas seorang blogger adalah membuat sebuah aplikasi, sebuah software atau menulis artikel se-menarik mungkin agar mendapatkan banyak pengunjung pada blog-nya. Semakin banyak pengunjung yang meng-klik situsnya, semakin besar peluang untuk mendatangkan pengiklan yang memanfaatkan situs tersebut.

Saat ini bisnis blogger semakin menarik dengan kehadiran fasilitas dari Google, yaitu Google Adsense. Karena jika ada sebuah iklan yang di-klik pengunjung blog, maka Google Adsense akan memberikan sharing profit hingga sebesar 68 persen pada Anda, dan sisanya diambil Google.

Dengan pembayaran menggunakan mata uang Dolar, maka semakin banyak para blogger yang mendaftarkan situsnya ke Google Adsense. Semakin tinggi nilai tukar Dolar, maka semakin besar pula penghasilan yang mereka peroleh.

Anda tertarik mencoba ?






















No comments:

Post a Comment