Banyak orang menyukai ikan koi karena keindahannya. Selain warna sisik yang eksotis, ikan dari negara Jepang ini dipercayai banyak orang sebagai pembawa hoki (keberuntungan). Ikan yang nama ilmiahnya Cyprinus caprio tersebut merupakan hasil perkawinan silang dari berbagai macam jenis ikan mas.
Karena teknik budidaya ikan koi cukup mudah, saat ini banyak bermunculan pembudidaya ikan koi lokal. Dari segi kualitas dan harga, ikan koi lokal sudah cukup mampu bersaing dengan koi impor. Tahapan dalam budidaya ikan koi hampir sama dengan tahapan budidaya ikan mas, hanya karena jenis ikan ini dinilai dari keindahan bentuk badan dan warna sisiknya, perlakuannya agak berbeda.
Mempersiapkan Indukan
Memilih indukan koi adalah faktor paling menentukan kualitas koi yang akan kita budidayakan. Anda harus memilih indukan koi yang matang kelamin dan matang tubuh. Indukan yang kelamin yaitu apabila
induk jantan sudah memiliki sperma dan induk betina sudahmemiliki telur matang. Adapun indukan matang tubuh, yakni secara fisik mereka sudah
siap untuk menjadi induk produktif.
Ciri-ciri Indukan yang Matang Kelamin dan Matang Tubuh
Indukan yang siap berproduksi memiliki ciri-ciri: Bentuk fisiknya bagus, tidak memiliki cacat, kondisi sirip dan sisik lengkap. Gerakan ikan nampak anggun,
seimbang , tidak loyo. Bagi indukan pejantan minimal berusia 2 tahun, dan indukan betina minimal berusia 3
tahun. Secara umum, ukuran tubuh induk betina lebih besar dibanding jantan, perutnya akan terlihat lebih
besar dibanding punggung. Induk pejantan sebaliknya, ia terlihat lebih langsing dan perut
rata jika dilihat dari punggung. Ciri lain, pada sirip induk pejantan yang siap kawin akan
muncul bintik-bintik putih.
Anda dapat memasangkan seekor induk betina dengan 3 hingga 5 induk pejantan. Ini untuk mengantisipasi apabila ada induk pejantan yang sedang tidak mood dalam proses pemijahan. Dengan memasangkan induk pejantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa diminimalisir.
Anda dapat memasangkan seekor induk betina dengan 3 hingga 5 induk pejantan. Ini untuk mengantisipasi apabila ada induk pejantan yang sedang tidak mood dalam proses pemijahan. Dengan memasangkan induk pejantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa diminimalisir.
Memelihara indukan
Anda harus memelihara calon indukan ikan koi di dalam kolam khusus.
Pastikan kedalaman kolam minimal 150 cm, jika bisa lebih dalam akan lebih baik. Perhatikan pula kepadatan kolam ikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal hanya boleh diisi
20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena
ukuran indukan betina biasanya lebih besar dari ukuran indukan jantan.
Indukan betina dan jantan harus ditempatkan dikolam yang berbeda. Tujuannya,
agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi.
Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan
kolam pembesaran.
Adapun untuk pakan ikan, berikanlah pelet berukuran 8 mm. Pakan pelet ini untuk ikan koi
yang berumur lebih dari 2 tahun, dan sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah
pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Berikanlah pakan 2-4 kali dalam satu hari.
Teknik Budidaya Ikan Koi
a. Mempersiapkan kolam pemijahan
Dalam proses pemijahan, Anda harus membuat kolam pemijahan yang terbuat dari semen dan permukaan kolam harus
diplester. Hal ini bertujuan agar menjaga sisik ikan tidak rusak atau cacat jika
terjadi gesekan saat proses pemijahan indukan ikan koi. Pada umumnya, ukuran kolam
sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air yang ideal adalah 40 cm.
Buatlah saluran masuk dan saluran keluar pada kolam Anda. Lalu, pada kedua saluran
tersebut harus
dipasang saringan halus. Hal ini maksudkan untuk memastikan tidak ada hama
penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan pun tidak
dapat hanyut ke luar kolam.
Keringkan terlebih dahulu kolam Anda sebelum diisi air. Hal ini bertujuan untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada
dalam kolam. Sedangkan air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya
diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Anda juga harus menyediakan kolam penetasan telur ikan dan perawatan benih. Kolam
penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Jika kolam berbentuk bulat, maka bulat
diameternya adalah 1,5 sampai 2 m.
Kemudian, tambahkan satu kolam lagi, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dipakai untukvinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah
habis. Kedalaman kolam sebaiknya sekitar 30 cm. Adapun luas kolam antara 6-10 m2. Lapisi dinding kolam Anda dengan Kemudian, tambahkan satu kolam lagi, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dipakai untukvinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
Yang perlu Anda ketahui, adalah: ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam.
Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa
memanfaatkan tumbuhan air. Tambahkan aerotor
pada kolam pemijahan, untuk memperkaya kadar oksigen.
b. Melakukan pemijahan
Indukan ikan koi betina akan dimasukkan terlebih dahulu, saat kolam pemijahan telah siap digunakan. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga
induk betina bisa dimasukkan pada sore hari, sekitar pukul 16.00. Biarkan indukan betina
beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak mudah stress.
Kemudian, setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam
pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan adalah 3 hingga 5 ekor. Hal
ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang
dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 23.00 hingga dini
hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi
kejar-kejaran, dimana indukan betina akan menyemprotkan telurnya pada
kakaban. Setelah telur menempel pada kakaban, maka indukan jantan akan menyemprotkan
spermanya untuk membuahi telur tersebut.
Apabila proses pemijahan telah selesai, segera angkatlah indukan-indukan
tersebut dari kolam pemijahan. Hal ini dimaksudakan, jika indukan dibiarkan di kolam
dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Selanjutnya biarkan telur-telur
yang ada di kolam untuk menetas.
c. Menetaskan larva ikan
Pastikan telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus
terendam dalam air. Oleh karena itu Anda harus menambahkan pemberat pada kakaban. Pada
keadaan normal, suhu sekitar 27 sampai 30 derajat celcius, telur akan menetas
dalam waktu 48 jam. Proses penetasan semakin lama jika suhu air terlampau dingin. Namun, jika suhu terlampau panas, maka telur akan membusuk.
Aapabila telur telah menetas, maka kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva ikan
yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan
hingga 3 sampai 5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi
mulai memerlukan asupan pakan.
Kuning telur rebus tersebut harus dilumatkan dulu dan dicampur air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan
dan mengotori air kolam. Segera bersihkan kolam, jika terdapat sisa pakan ikan.
Bila sudah lebih besar, bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau
udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah
mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak
berumur 3 minggu. Baru setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
d. Pendederan Ikan
Proses pendederan adalah proses pemeliharaan ikan koi hingga
berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai
15 cm. Ukuran kolam pendederan adalah 3×4 m dengan kedalaman 40 cm yang diperuntukkan untuk menampung 250 sampai 300
ekor anak ikan koi.
Pada masa pendederan ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Anda dapat memberikan
pelet kecil berukuran 250 mikron. Takarannya adalah satu ons pelet cukup untuk
1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk menghasilkan warna sisik yang indah, berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Baru setelah anak ikan berumur 3 bulan, Anda bisa memberikan pelet kasar sesuai
takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Tandanya adalah jika dalam waktu 5 menit
pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam, berarti ikan sudah kenyang. Sebaiknya pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
d. Penyortiran pada Ikan Koi
Lakukanlah penyortiran pada ikan Anda, yang bertujuan untuk menentukan tingkatan harga. Ikan koi yang
berkualitas tentunya akan berharga lebih tinggi. Penyortiran ini sudah bisa Anda lakukan sejak ikan telah berumur 1 sampai dengan 3 bulan. Sebab, pada umur
tersebut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan.
Pisahkan ikan koi berdasarkan pada ukuran badan, bentuk dan
kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil disatukan dengan
yang kecil dan ukuran besar disatukan dengan yang berukuran besar.
Sedangkan penyortiran bentuk badan, dengan cara dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk
badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru, tapi
tidak terlalu panjang. Sirip ikan yang bagus harus simetris dan gerakannya tenang tapi
mantap.
Penyortiran juga dilakukan terhadap ikan yang memiliki warna cerah dan
memiliki garis batas yang tegas. Koi yang berkualitas baik memiliki batas warna yang
kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi
lebih lanjut, Anda dapat mengacu pada standar internasional kualitas ikan koi
berdasarkan jenisnya.
Selamat mencoba, ............
No comments:
Post a Comment